IMPROKA: Pengalaman membuat Bawang Putih Goreng

Bermula dari tawaran seorang anggota keluarga yang telah malang melintang membuat dan menjual bawang goreng untuk kalangan menengah ke atas, kegiatan coba-coba membuat bawang putih goreng didasari pula dengan filosofi menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Dengan keyakinan bahwa produk bawang putih goreng belum ada di pasaran, dimulailah kegiatan produksi dengan membeli 1 kg bawang putih di pasar tradisional.

Banyak ibu-ibu rumah tangga yang kesulitan mengupas bawang putih karena sering lengket dan perih di tangan. Kesulitan ini tidak pernah terjadi karena sejak kecil nenek dan ibu mengajari bahwa sebelum dikupas, bawang putih di rendam sebentar di air. Jadi, mengupas 1 kg bawang putih dapat dikerjakan dengan mudah dan cepat.

Setelah dicuci dan ditiriskan, bawang putih diiris tipis. Sebelum digoreng, bawang putih diaduk dengan sedikit garam. Bawang putih digoreng dengan minyak panas. Untuk mendapatkan hasil yang baik, bawang putih diangkat apabila telah kering dan berwarna kuning. Setelah ditiriskan, diangin-angin di atas kertas koran baru atau kertas tisu khusus untuk makanan. Jangan sekali-kali menggunakan kertas koran bekas karena sangat tidak higienis.

Setelah dingin dan minyak turun, disimpan/dikemas di dalam toples/kantong plastik. Dari 1 kg bawang putih basah dapat dihasilkan 2,5 toples @ 150 gram atau sekitar 4 kantong plastik @ 100 gram. Setelah di beri label sementara, bawang putih ini dijadikan contoh produk untuk ditawarkan ke pasar swalayan.

Alhamdulillah .... sampel produk disetujui di pasar swalayan yang banyak tersebar di Bandung. Saya coba dulu membeli 5 kg bawang putih. Kegiatan mengupas, masih minta tolong pembantu yang bekerja di rumah. Menggorengnya menggunakan katel dan kompor yang saya gunakan untuk keperluan memasak sehari2. Setelah seluruh proses selesai, produk saya kirimkan. Dari 5 kg bawang putih dihasilkan sekitar 13 toples bawang putih goreng. Baru seminggu, pasar swalayan menelpon untuk memesan lagi.

Setelah 7 tahun berlalu, setiap kali berproduksi, dapat diproses 1 kuintal bawang putih dengan melibatkan 6 tenaga pengupas termasuk 2 tenaga penggoreng dan 1 tenaga pengantar.... Alhamdulillah, selain dapat menambah pendapatan yang halal, dapat menciptakan lapangan pekerjaan .... mudah-mudahan bisa lebih berkembang sehingga lebih banyak tenaga kerja dilibatkan (Improka)